KEPANJENKIDUL, Radar Blitar - Pos belanja tidak terduga (BTT) yang dianggarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar tahun ini sudah mulai terserap. Dari sekitar Rp 7 miliar yang dialokasikan, sudah terserap sekitar Rp 5 miliar.
Penyerapan BTT itu sebagian besar untuk penanggulangan pandemi Covid-19 di Kota Blitar. Anggaran itu terserap di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang ikut dalam penanganan pandemi.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Blitar Hakim Sisworo mengatakan, anggaran untuk BTT kini tersisa sekitar Rp 2 miliar. Sebagian anggaran itu telah terserap untuk kebutuhan penanganan Covid-19 di beberapa OPD. "Misal di dinkes (dinas kesehatan, Red), itu untuk operasional dan pengelolaan rumah isolasi di Poltekkes. Termasuk penanganan warga yang diisolasi," jelasnya, kemarin (9/3).
Baca juga: Rencana Pengembangan Wisata, Tapi Relokasi Belum Jelas
Kemudian, lanjut Hakim, untuk kebutuhan penanganan korona di dinas sosial (dinsos). Di antaranya ada penyemprotan rutin di tempat-tempat umum dan rumah warga terpapar. "Lalu penyediaan makan dan minum bagi warga yang menjalani isoalsi mandiri di rumah," terangnya.
BTT juga untuk kebutuhan di dinas lingkungan hidup (DLH). Itu terkait penanganan limbah atau sampah infeksius di rumah isolasi dan rumah warga. Kemudian juga untuk pengurusan jenazah pasien Covid-19 hingga pemakamannya yang dilakukan bakesbangpol.
Selain itu, juga terserap untuk kebutuhan pembangunan posko Covid-19 di sejumlah RT maupun RW. Lalu, untuk kegiatan patroli rutin atau operasi yustisi di tingkat kecamatan.
Kini, sisa anggaran di pos BTT ada sekitar Rp 2 miliar. Satgas tidak bisa memastikan apakah sisa anggaran itu bisa bertambah atau tidak melalui refocusing kegiatan. "Itu nanti tergantung situasi dan kondisi ya. Kebijakan kan bisa berubah sewaktu-waktu," ujar pria ramah ini.
Direncanakan, anggaran BTT itu juga untuk bantuan santunan bagi keluarga pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Besarannya diperkirakan sekitar Rp 5 juta per orang. "Rencananya juga mengcover untuk itu (santunan, Red)," tandasnya. (*)