NGLEGOK, Radar Blitar – Tantangan pelaku usah kecil kini tidaklah sederhana. Bukan hanya karena pandemi korona namun era digitalisasi yang menuntut kecepatan dan pelayanan ekstra. Diversifikasi produk juga harus dilakukan karena bisa menjadi salah satu alternatif untuk menangkap peluang usaha.
“Di era perdagangan 4.0 ini, tantangan pelaku usaha kecil sangat besar, namun jika bisa memanfaatkan peluang, itu bisa menjadi sumber pendapatan tambahan,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar, Tavip Wiyono, kemarin (22/3).
Kini, lanjut Tavip, para pelaku usaha kecil harus benar-benar menguasai dasar usaha. Mulai dari harga, kualitas produk, pemasaran hingga jaringan usaha. Pihaknya mengaku terus berusaha memupuk fondasi untuk meningkatkan kemampuan para pelaku usaha kecil. Selain menyediakan sarana pendidikan dan pelatihan juga menghubungkannya dengan lembaga atau organsasi yang memungkinan untuk memperkaya jaringan usaha. “Wawasan dan jaringan usaha itu sangat penting. Kalau jaringan sudah tertata mau jual apa saja itu jelas lebih mudah, ” tuturnya.
Tavip berharap para pelaku usaha tidak bosan bereksperimen dan memiliki beberapa produk usaha. Dengan begitu, semakin banyak sumber atau peluang pendapatan yang bisa dihasilkan. “Jadi tidak hanya fokus saya produk, diversifikasi itu juga bisa dilakukan untuk survive sekaligus menyikapi era perdagangan 4.0 saat ini, ” Katanya.
Dia mengingatkan perlu juga manajemen keuangan yang baik. Selama ini, tata kelola keuangan pada usaha kecil seringkali diabaikan. Padahal itu bisa menjadi salah satu kendala untuk kelangsungan usaha. “Kalau bicara soal tata kelola keuangan itu kadang memang dianggap tidak penting, sebenarnya saat usaha masih kecil itu justru menjadi pembelajaran dan persiapan untuk jenjang usaha yang lebih besar,” jelasnya.
Tahun ini, pihaknya berencana menyediakan sejumlah kegiatan dalam rangka peningkatan kapasitas pelaku usaha. Namun karena saking banyaknya pelaku usaha di Kabupaten Blitar, kegiatan ini tidak mungkin bisa mengcover semua pelaku usaha. Untuk itu, pihaknya juga mengadakan semacam kompetisi bagi para pelaku usaha sebelum mendapatkan fasilitasi dari pemerintah tersebut. (*)