23.5 C
Tulungagung
Friday, June 9, 2023

Pasang Baru, Pelanggan Lama Cukup Bayar Rp 10 Ribu

PDAM Tirta Patria Kota Blitar Terus Berbenah Tingkatkan Pelayanan

KOTA BLITAR – Air menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat berbagai kalangan. Karena itu, kualitas air minum patut dijaga dengan baik.

Nah, guna memenuhi kebutuhan air minum yang berkualitas bagi masyarakat, PDAM telah menggunakan mesin pengolahan dengan beberapa tahapan sebelum disalurkan dengan biaya terjangkau.

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patria Kota Blitar Basuki Agus Riono mengatakan, kualitas air yang dihasilkan oleh PDAM Kota Blitar terus ditingkatkan dan dijaga. Buktinya, kualitas air minum yang dihasilkan dulu dan sekarang sudah jauh berbeda. Saat ini, kualitas air lebih baik dan telah memenuhi standar. “Kami melakukan sistem pengolahan yang baik untuk menghasilkan air bersih sesuai standar Permenkes (peraturan menteri kesehatan, Red),” ujarnya kepada Koran ini, kemarin (23/3).

Dalam upaya membantu penyediaan air bersih di Kota Blitar, PDAM memberikan harga terjangkau bagi seluruh pelanggan. Khusus bagi pelanggan lama hanya perlu untuk mengorek kantong senilai Rp 10 ribu untuk biaya pemasangan.

Sementara bagi pelanggan baru, lanjut dia, hanya perlu membayar uang muka sebesar Rp 100 ribu dan biaya pendaftaran Rp 10 ribu. “Pembayaran bagi pelanggan baru dapat dicicil tiap bulannya,” terang pria berkacamata ini.

Kandungan air yang terdapat pada air minum yang diolah di antaranya, Mangan (Mn), Besi (Fe), kekeruhan, dan tekanan rata-rata. Sebelumnya, kadar Mn tercatat sebesar 0,5 ppm, saat ini sudah 0 ppm. Dengan ambang batasnya 0,4 ppm. Sementara itu, kadar Fe dengan ambang 0,3 ppm yang sebelumnya sebesar 0,5 ppm, sekarang sebesar 0 ppm.

Kemudian, ambang tingkat kekeruhan air bersih sebesar 5 Nephelometrix Turbidity Unit (NTU). Sebelumnya, tingkat kekeruhan mencapai 10 NTU dan kini hanya 0,43-3,99 NTU. “Sedangkan tekanan rata-rata air hanya sebesar 0,7-1 atmosfer,” bebernya.

PDAM, kata Basuki, menjamin jumlah debit air mencukupi kebutuhan pelanggan. Dia juga memastikan kesediaan air selama 24 jam. Hal ini bertujuan untuk merealisasi pelayanan prima sesuai dengan prinsip, yakni sekali mengalir tetap mengalir. “Kalau dulu ada zonasi aliran air, sekarang sudah tidak ada,” terangnya.

Kondisi air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari patut diperhatikan keamanannya. Sebab, air dapat menjadi salah satu sarana penyebar bakteri dan penular penyakit. Apalagi, air yang digunakan untuk konsumsi. “Air yang tidak diolah dengan baik dapat menyebarkan bakteri penyakit,” tandasnya. (mg1/sub)

KOTA BLITAR – Air menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat berbagai kalangan. Karena itu, kualitas air minum patut dijaga dengan baik.

Nah, guna memenuhi kebutuhan air minum yang berkualitas bagi masyarakat, PDAM telah menggunakan mesin pengolahan dengan beberapa tahapan sebelum disalurkan dengan biaya terjangkau.

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patria Kota Blitar Basuki Agus Riono mengatakan, kualitas air yang dihasilkan oleh PDAM Kota Blitar terus ditingkatkan dan dijaga. Buktinya, kualitas air minum yang dihasilkan dulu dan sekarang sudah jauh berbeda. Saat ini, kualitas air lebih baik dan telah memenuhi standar. “Kami melakukan sistem pengolahan yang baik untuk menghasilkan air bersih sesuai standar Permenkes (peraturan menteri kesehatan, Red),” ujarnya kepada Koran ini, kemarin (23/3).

Dalam upaya membantu penyediaan air bersih di Kota Blitar, PDAM memberikan harga terjangkau bagi seluruh pelanggan. Khusus bagi pelanggan lama hanya perlu untuk mengorek kantong senilai Rp 10 ribu untuk biaya pemasangan.

Sementara bagi pelanggan baru, lanjut dia, hanya perlu membayar uang muka sebesar Rp 100 ribu dan biaya pendaftaran Rp 10 ribu. “Pembayaran bagi pelanggan baru dapat dicicil tiap bulannya,” terang pria berkacamata ini.

- Advertisement -

Kandungan air yang terdapat pada air minum yang diolah di antaranya, Mangan (Mn), Besi (Fe), kekeruhan, dan tekanan rata-rata. Sebelumnya, kadar Mn tercatat sebesar 0,5 ppm, saat ini sudah 0 ppm. Dengan ambang batasnya 0,4 ppm. Sementara itu, kadar Fe dengan ambang 0,3 ppm yang sebelumnya sebesar 0,5 ppm, sekarang sebesar 0 ppm.

Kemudian, ambang tingkat kekeruhan air bersih sebesar 5 Nephelometrix Turbidity Unit (NTU). Sebelumnya, tingkat kekeruhan mencapai 10 NTU dan kini hanya 0,43-3,99 NTU. “Sedangkan tekanan rata-rata air hanya sebesar 0,7-1 atmosfer,” bebernya.

PDAM, kata Basuki, menjamin jumlah debit air mencukupi kebutuhan pelanggan. Dia juga memastikan kesediaan air selama 24 jam. Hal ini bertujuan untuk merealisasi pelayanan prima sesuai dengan prinsip, yakni sekali mengalir tetap mengalir. “Kalau dulu ada zonasi aliran air, sekarang sudah tidak ada,” terangnya.

Kondisi air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari patut diperhatikan keamanannya. Sebab, air dapat menjadi salah satu sarana penyebar bakteri dan penular penyakit. Apalagi, air yang digunakan untuk konsumsi. “Air yang tidak diolah dengan baik dapat menyebarkan bakteri penyakit,” tandasnya. (mg1/sub)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/