23.2 C
Tulungagung
Friday, June 9, 2023

81 CJH Trenggalek Pilih Tak Berangkat ke Tanah Suci, Ternyata Ini Alasannya

TRENGGALEK – Para manusia lanjut usia (manula) yang dapat nomor porsi haji untuk berangkat tahun ini harus benar-benar menjaga kondisinya agar tetap fit. Pasalnya, pada tahun ini tidak ada pendampingan atau penggabungan jamaah.

Dengan kondisi tersebut, tercatat puluhan calon jemaah haji (CJH) asal Trenggalek yang berusia lanjut memilih untuk menunda keberangkatan. Padahal sejatinya, berdasarkan nomor porsi haji, jumlah kuota CJH asal Trenggalek yang akan berangkat tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya. “Karena itu, mereka yang menunda keberangkatan menjadi prioritas untuk berangkat tahun depan (2024). Namun, apakah berangkat atau tidak, kami serahkan ke CJH bersangkutan,” ungkap Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Trenggalek, Agus Prayitno.

Dia melanjutkan, berdasarkan data yang ada, tahun ini rencananya kuota CJH Trenggalek ada 565 orang. Jika melihat tahun sebelumnya, kuota CJH hanya 525 orang sehingga pada tahun ini ada penambahan sekitar 40 CJH. “Sebenarnya di sini (Trenggalek, Red) tidak memiliki jatah kuota sendiri karena ikut Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jatim. Jadi, CJH yang berangkat itu berdasarkan nomor porsi haji yang sedikit,” katanya.

Saat ini para CJH sudah mulai mempersiapkan keberangkatan, salah satunya melakukan pelunasan biaya pemberangkatan haji. Itu mengingat pemberangkatan haji untuk CJH Trenggalek direncanakan pada 6 Juni 2023 mendatang. Kemudian, peluang biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) masih proses dilakukan karena masih mencapai 81 persen atau sekitar 463 CJH yang belum melakukan pelunasan.

Kendati demikian, CJH yang berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini dipastikan berkurang. Itu lantaran ada 81 orang yang memilih untuk menunda keberangkatannya karena tidak ada pendamping CJH lansia dan tidak ada penggabungan jemaah.

Dengan banyaknya CJH Trenggalek yang menunda keberangkatan, secara otomatis kuota akan diambil oleh CJH yang berada di nomor bawahnya. Namun, belum tentu CJH tersebut berasal dari Trenggalek. “Kendati yang mengganti belum tentu dari Trenggalek, tapi kami pastikan itu tidak akan berpengaruh pada kuota haji tahun depan,” jelas Agus. (jaz/c1/rka)

TRENGGALEK – Para manusia lanjut usia (manula) yang dapat nomor porsi haji untuk berangkat tahun ini harus benar-benar menjaga kondisinya agar tetap fit. Pasalnya, pada tahun ini tidak ada pendampingan atau penggabungan jamaah.

Dengan kondisi tersebut, tercatat puluhan calon jemaah haji (CJH) asal Trenggalek yang berusia lanjut memilih untuk menunda keberangkatan. Padahal sejatinya, berdasarkan nomor porsi haji, jumlah kuota CJH asal Trenggalek yang akan berangkat tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya. “Karena itu, mereka yang menunda keberangkatan menjadi prioritas untuk berangkat tahun depan (2024). Namun, apakah berangkat atau tidak, kami serahkan ke CJH bersangkutan,” ungkap Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Trenggalek, Agus Prayitno.

Dia melanjutkan, berdasarkan data yang ada, tahun ini rencananya kuota CJH Trenggalek ada 565 orang. Jika melihat tahun sebelumnya, kuota CJH hanya 525 orang sehingga pada tahun ini ada penambahan sekitar 40 CJH. “Sebenarnya di sini (Trenggalek, Red) tidak memiliki jatah kuota sendiri karena ikut Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jatim. Jadi, CJH yang berangkat itu berdasarkan nomor porsi haji yang sedikit,” katanya.

Saat ini para CJH sudah mulai mempersiapkan keberangkatan, salah satunya melakukan pelunasan biaya pemberangkatan haji. Itu mengingat pemberangkatan haji untuk CJH Trenggalek direncanakan pada 6 Juni 2023 mendatang. Kemudian, peluang biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) masih proses dilakukan karena masih mencapai 81 persen atau sekitar 463 CJH yang belum melakukan pelunasan.

Kendati demikian, CJH yang berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini dipastikan berkurang. Itu lantaran ada 81 orang yang memilih untuk menunda keberangkatannya karena tidak ada pendamping CJH lansia dan tidak ada penggabungan jemaah.

- Advertisement -

Dengan banyaknya CJH Trenggalek yang menunda keberangkatan, secara otomatis kuota akan diambil oleh CJH yang berada di nomor bawahnya. Namun, belum tentu CJH tersebut berasal dari Trenggalek. “Kendati yang mengganti belum tentu dari Trenggalek, tapi kami pastikan itu tidak akan berpengaruh pada kuota haji tahun depan,” jelas Agus. (jaz/c1/rka)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/