Berakting layaknya skenario sinetron. Hal ini cocok disematkan pada Riyanto, warga Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Awalnya dia berlagak sebagai penemu bayi dalam kardus di Desa Pojok, Kecamatan Ngantru pada Senin (20/3). Tak tahunya, dia sendiri yang diduga sebagai pembuang bayi yang diduga hasil hubungan gelap dan terlahir prematur. Pria 45 tahun itu pun akhirnya dicokok Korps Bhayangkara.
Menyambut bulan suci Ramadan 1444 Hijriah, keluarga besar Yayasan Al Isyroq, Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, menggelar parade drum band dan payung hias.
Apa sebenarnya yang menyebabkan bayi yang ditemukan Riyanto, 43, warga Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar di Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, pada Senin (20/3) meninggal? Diduga hal ini dipicu umur kelahiran bayi yang prematur.
Nasib bayi malang yang ditemukan Riyanto, 43, warga Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar di Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, pada Senin (20/3) tak berumur panjang. Bayi tersebut meninggal 15 menit usai mendapat perawatan medis di Puskesmas Ngantru.
Seorang bayi dengan jenis kelamin laki-laki ditemukan dalam kardus dengan kondisi ari-ari masih menempel. Seorang bayi tersebut ditemukan di persawahan oleh Riyanto, 43, warga Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, yang kebetulan melalui jalur tersebut di Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, pada Senin (20/3). Namun nahasnya bayi laki-laki tersebut meninggal dunia setelah beberapa saat tiba di Puskesmas Ngantru.