23.5 C
Tulungagung
Friday, June 9, 2023

Modal 1 Juta-an, Merpati Balap Milik Aji Tokas Kini Ditawar Puluhan Juta

Tulungagung – Setidaknya, ada puluhan burung merpati balap di ruangan sekitar 4×5 meter di salah satu sudut rumah Aji Tokas. Dalam ruangan tersebut, ada beberapa merpati balap andalannya, dan salah satunya menjadi maskot di kandang tersebut. Pria tersebut sedang asyik mengurus puluhan merpati balap kesayangannya saat ditemui di rumahnya, kemarin (19/3).

Ya gini, Mas. Setiap hari rutin menjemur merpati balap dan membersihkan kandang,” jelas Aji, sapaan akrab pria tersebut.

Aji bercerita, karakter  seekor merpati balap yang paling memengaruhi adalah gen atau keturunan. Jika indukan memiliki karakter baik, bisa dibilang peranakannya akan memiliki karakter yang diturunkan dari indukan. Namun di samping itu, merpati balap harus dibuat senyaman mungkin agar bisa berada pada level balap terbaiknya. 

Makanya perawatannya tidak main-main. Mulai pakan baik, kemudian vitamin maupun obat-obatan penambah stamina merpati balap, sampai perawatan setiap hari sangat diperhatikan. Tidak lupa, merpati balap wajib untuk dilatih setiap dua minggu sekali. “Latihan setiap dua minggu sekali itu harus dilakukan. Karena kalau tidak latihan, performanya bisa menurun,” jelasnya.

Merpati balap di kandangnya sering mendapat juara pada lomba merpati balap di Tulungagung maupun sekitarnya. Beberapa kali, dia menghantarkan merpati balap andalannya untuk bertanding ke luar wilayah Tulungagung sehingga juga pernah menjadi juara di tingkatan Provinsi Jawa Timur (Jatim). Berkat prestasi moncer itu, Tokas Star (salah satu nama merpati balap, Red) miliknya, beberapa waktu lalu ditawar dengan harga sampai Rp 10 juta. 

“Sebenarnya sudah banyak merpati balap breeding-an saya sendiri yang keluar dari kandang atau dijual. Tergantung cocok atau tidak harganya. Tapi pada dasarnya, saya ini tidak berbisnis merpati balap. Jadi kalau ada merpati yang memiliki karakter baik, saya lebih pilih merawat sendiri hingga jadi,” ujarnya.

Padahal, apabila ditelisik kebelakang, untuk memulai hobinya tersebut dia membeli sepasang burung merpati balap dengan harga Rp 1 juta saja. Dari dua pasang tersebut, Aji mencoba mencari karakter yang terbaik dari keturunannya untuk dijadikan andalan dan maskot kandang.  Hingga sampailah dia menemukan beberapa merpati balap hasil breeding yang dilakukannya sendiri.

“Selain puluhan merpati balap, untuk keperluan kompetitif saat ini ada merpati balap kelas A sebanyak dua merpati balap dan kelas B sebanyak 5 merpati balap. Kelas A itu bisa dibilang merpati yang sudah pernah ikut lomb, sedangkan kelas B itu merpati yang akan memulai lomba atau sedang diprospek,” tandasnya.(*/c1/din)

Tulungagung – Setidaknya, ada puluhan burung merpati balap di ruangan sekitar 4×5 meter di salah satu sudut rumah Aji Tokas. Dalam ruangan tersebut, ada beberapa merpati balap andalannya, dan salah satunya menjadi maskot di kandang tersebut. Pria tersebut sedang asyik mengurus puluhan merpati balap kesayangannya saat ditemui di rumahnya, kemarin (19/3).

Ya gini, Mas. Setiap hari rutin menjemur merpati balap dan membersihkan kandang,” jelas Aji, sapaan akrab pria tersebut.

Aji bercerita, karakter  seekor merpati balap yang paling memengaruhi adalah gen atau keturunan. Jika indukan memiliki karakter baik, bisa dibilang peranakannya akan memiliki karakter yang diturunkan dari indukan. Namun di samping itu, merpati balap harus dibuat senyaman mungkin agar bisa berada pada level balap terbaiknya. 

Makanya perawatannya tidak main-main. Mulai pakan baik, kemudian vitamin maupun obat-obatan penambah stamina merpati balap, sampai perawatan setiap hari sangat diperhatikan. Tidak lupa, merpati balap wajib untuk dilatih setiap dua minggu sekali. “Latihan setiap dua minggu sekali itu harus dilakukan. Karena kalau tidak latihan, performanya bisa menurun,” jelasnya.

Merpati balap di kandangnya sering mendapat juara pada lomba merpati balap di Tulungagung maupun sekitarnya. Beberapa kali, dia menghantarkan merpati balap andalannya untuk bertanding ke luar wilayah Tulungagung sehingga juga pernah menjadi juara di tingkatan Provinsi Jawa Timur (Jatim). Berkat prestasi moncer itu, Tokas Star (salah satu nama merpati balap, Red) miliknya, beberapa waktu lalu ditawar dengan harga sampai Rp 10 juta. 

- Advertisement -

“Sebenarnya sudah banyak merpati balap breeding-an saya sendiri yang keluar dari kandang atau dijual. Tergantung cocok atau tidak harganya. Tapi pada dasarnya, saya ini tidak berbisnis merpati balap. Jadi kalau ada merpati yang memiliki karakter baik, saya lebih pilih merawat sendiri hingga jadi,” ujarnya.

Padahal, apabila ditelisik kebelakang, untuk memulai hobinya tersebut dia membeli sepasang burung merpati balap dengan harga Rp 1 juta saja. Dari dua pasang tersebut, Aji mencoba mencari karakter yang terbaik dari keturunannya untuk dijadikan andalan dan maskot kandang.  Hingga sampailah dia menemukan beberapa merpati balap hasil breeding yang dilakukannya sendiri.

“Selain puluhan merpati balap, untuk keperluan kompetitif saat ini ada merpati balap kelas A sebanyak dua merpati balap dan kelas B sebanyak 5 merpati balap. Kelas A itu bisa dibilang merpati yang sudah pernah ikut lomb, sedangkan kelas B itu merpati yang akan memulai lomba atau sedang diprospek,” tandasnya.(*/c1/din)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/