TULUNGAGUNG – Buntut kerusuhan oknum perguruan silat yang terjadi di Desa Sambitan, Kecamatan Pakel, terus disikapi. Polres Tulungagung mulai kemarin (23/5) tidak mengizinkan semua kegiatan berbau silat untuk dilakukan. Bahkan, kompetisi pembibitan atlet berprestasi yakni Piala Bupati Cup juga harus terkena imbasnya.
Kasat Intelkam Polres Tulungagung AKP Huwahila Wahyun Yuha menjelaskan bahwa dilarangnya kegiatan pencak silat itu memang dimulai dari kemarin, tetapi sifatnya sementara. Itu lantaran berkaitan dengan terjadinya peristiwa di Kecamatan Pakel yang hingga kini masih memanas di sosial media (sosmed). Bahkan, antara dua kubu perguruan silat masih menunggu kesempatan untuk menyerang.
“Ini cuma menunggu perguruan yang lengah, lalu menyerang. Bahkan, mereka menggerakkan arus bawah. Jika nantinya ada kegiatan pencak silat, itu akan dijadikan momen untuk didatangi kegiatan. Namun, dikhawatirkan tujuannya ada niat jahat,” ujar Huwahila.
Dia melanjutkan bahwa pemantauan belum terselesaikan, apalagi banyak barang yang dirusak dan belum ada tanggung jawabnya. Bahkan, total kerugiannya tidak sedikit yakni sekitar Rp 90 juta, dari rusaknya fasilitas pemerintah desa hingga kendaraan polisi. Dengan begitu, peristiwa ini menjadi bahan evaluasi agar ada metode yang dapat mengantisipasi pergesekan antarperguruan silat.
Nantinya, setelah kasus di Pakel sudah terselesaikan, ada wacana pembuatan surat pernyatan untuk semua panitia silat yang mengadakan kegiatan apa pun. Cara itu diadopsi dari yang dilakukan di Madiun sebagai pusat perguruan pencak silat, tetapi bisa lebih aman. Jika ada surat pernyataan, panitia acara bisa bertanggung jawab jika nantinya ada kerusuhan.
“Jika tidak ada surat pernyataan, maka tidak ada kelompok yang mau bertanggung jawab seperti peristiwa ini. Metode itu akan kami terapkan agar dapat mengantisipasi pergesekan pencak silat. Apalagi, banyak polisi juga yang jadi korban. Mudah-mudahan dalam seminggu ini tidak ada kejadian,” terangnya.
Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Muhammad Ansori mengatakan, kompetisi pencak silat Bupati Cup yang rencananya akan diadakan akhir pekan ini akhirnya ditunda. Penundaan itu dilakukan hingga Juli atau menunggu kondisi Tulungagung aman. Hingga kini, proses hukum peristiwa ini masih diselidiki oleh Satreskrim.
“Belum ada tersangka dan masih memeriksa beberapa saksi. Apalagi yang ikut kerusuhan tersebut anggotanya banyak, sehingga susah untuk memilah pemeriksaan,” tandasnya. (jar/c1/din/rka)