23.5 C
Tulungagung
Friday, June 9, 2023

Harga Cabai di Tulungagung Naik, Bagaimana Daya Beli Masyarakat?

TULUNGAGUNG – Setelah Lebaran, harga cabai rawit turun di pasaran Tulungagung. Namun, harganya mulai kembali merangkak naik dalam beberapa hari terakhir. Naiknya cabai rawit ini memengaruhi harga bahan makanan jenis lain. Di sisi lain, peminat buah pedas ini masih sepi.

Seperti yang terlihat di Pasar Ngemplak, banyak pedagang grosir yang stok cabainya masih banyak kemarin (5/5). Beberapa lapak terdapat empat hingga lima tas kresek yang mengantongi cabai rawit penuh. Bahkan, hingga pukul 15.00 WIB masih belum tersentuh pembeli.

“Harga cabai rawit biasa sekarang Rp 20 ribu per kilogram (kg), sedangkan yang bagus bisa sampai Rp 24 ribu. Padahal, tiga hari yang lalu masih dengan harga Rp 16 ribu dan Rp 15 ribu,” tutur pedagang asal Desa Pucung Lor, Kecamatan Ngantru, Kamsiah.

Dia melanjutkan, cuaca yang tidak menentu ini dapat memengaruhi harga cabai. Hal itu karena stok dari petani berkurang sehingga para pedagang pasar memasang harga tersebut. Kenaikan harga cabai rawit berpengaruh dengan cabai besar yang sekarang berkisar di harga Rp 30 ribu  per kg.

Menurut dia, peminat cabai sedikit lemot, dengan maksud masih sepi daya belinya. Setiap hari, cabai miliknya hanya terjual 1 kuintal. Padahal, stok yang dimiliki ada sekitar 3 kuintal. Kini dia pun membatasi cabai yang dijualnya.

Sementara itu, pedagang lain bernama Rudi Siswanto, warga asal Ngunut, juga membenarkan bahwa harga cabai mulai naik. Tiga hari yang lalu, harga cabai miliknya berkisar Rp 17 ribu, sedangkan sebelum Lebaran mencapai Rp 30 ribu lebih per kg.

“Harga cabai saya sekarang Rp 20 ribu yang biasa, sedangkan yang kualitasnya bagus mencapai Rp 25 ribu. Cabai jenis asmoro yang saya jual, diambil dari daerah Puncu, Kabupaten Kediri,” terang Rudi.

Dia menganggap kenaikan harga cabai ini karena stok dari petani yang berkurang. Diperkirakan hari ini harga cabai akan naik kembali, tetapi tidak terlalu banyak. Adapun untuk peminatnya masih stabil, tetapi masih kalah dengan tahun lalu.(jar/c1/din/rka)

TULUNGAGUNG – Setelah Lebaran, harga cabai rawit turun di pasaran Tulungagung. Namun, harganya mulai kembali merangkak naik dalam beberapa hari terakhir. Naiknya cabai rawit ini memengaruhi harga bahan makanan jenis lain. Di sisi lain, peminat buah pedas ini masih sepi.

Seperti yang terlihat di Pasar Ngemplak, banyak pedagang grosir yang stok cabainya masih banyak kemarin (5/5). Beberapa lapak terdapat empat hingga lima tas kresek yang mengantongi cabai rawit penuh. Bahkan, hingga pukul 15.00 WIB masih belum tersentuh pembeli.

“Harga cabai rawit biasa sekarang Rp 20 ribu per kilogram (kg), sedangkan yang bagus bisa sampai Rp 24 ribu. Padahal, tiga hari yang lalu masih dengan harga Rp 16 ribu dan Rp 15 ribu,” tutur pedagang asal Desa Pucung Lor, Kecamatan Ngantru, Kamsiah.

Dia melanjutkan, cuaca yang tidak menentu ini dapat memengaruhi harga cabai. Hal itu karena stok dari petani berkurang sehingga para pedagang pasar memasang harga tersebut. Kenaikan harga cabai rawit berpengaruh dengan cabai besar yang sekarang berkisar di harga Rp 30 ribu  per kg.

Menurut dia, peminat cabai sedikit lemot, dengan maksud masih sepi daya belinya. Setiap hari, cabai miliknya hanya terjual 1 kuintal. Padahal, stok yang dimiliki ada sekitar 3 kuintal. Kini dia pun membatasi cabai yang dijualnya.

- Advertisement -

Sementara itu, pedagang lain bernama Rudi Siswanto, warga asal Ngunut, juga membenarkan bahwa harga cabai mulai naik. Tiga hari yang lalu, harga cabai miliknya berkisar Rp 17 ribu, sedangkan sebelum Lebaran mencapai Rp 30 ribu lebih per kg.

“Harga cabai saya sekarang Rp 20 ribu yang biasa, sedangkan yang kualitasnya bagus mencapai Rp 25 ribu. Cabai jenis asmoro yang saya jual, diambil dari daerah Puncu, Kabupaten Kediri,” terang Rudi.

Dia menganggap kenaikan harga cabai ini karena stok dari petani yang berkurang. Diperkirakan hari ini harga cabai akan naik kembali, tetapi tidak terlalu banyak. Adapun untuk peminatnya masih stabil, tetapi masih kalah dengan tahun lalu.(jar/c1/din/rka)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/