TULUNGAGUNG – Ada yang perlu dikorbankan untuk menjadi model. Termasuk dilakukan Bening Melliana Putri Setyawan. Dia harus rela mengorbankan fisiknya demi profesionalitas dalam bekerja.
“Namanya di-make up Mas, pasti kalau kelamaan dan keseringan ada efeknya. Seperti kalau keseringan kena hair spray, rambut akan rontok. Atau kulit kering karena keseringan terkena bedak. Bahkan, alis mata saya juga pernah digundul demi hasil make-up yang bagus” ucapnya.
Mengawali perjalanannya di tahun 2019 saat masih duduk di bangku SMK, warga Desa Selorejo, Kecamatan Ngunut, tersebut memutuskan model sebagai profesinya hingga sekarang. “Awalnya saya ikut ekstrakulikuler model di sekolah, diajari bagaimana catwalk, berpose, dan lain sebagainya. Berawal dari situ, kemudian saya diminta untuk menjadi model oleh beberapa MUA di Tulungagung. Hingga menjadi pekerjaan sampai sekarang,” tuturnya.
Gadis berusia 23 tahun tersebut mengaku senang dengan pekerjaan yang dijalaninya saat ini. “Sejak menjadi model, banyak hal yang berubah di kehidupan saya. Dulu saya hanya punya teman sedikit. Tapi karena pekerjaan, saya jadi lebih banyak bertemu orang seperti MUA dan fotografer, akhirnya mereka menjadi teman buat saya,” jelasnya.
Semangatnya itu mampu membawanya di posisi sekarang. Dia saat ini bisa mendapatkan puluhan job sebulan dengan menjadi model make-up. “Kalau kita senang menjalaninya, apa pun yang menjadi kendala tidak akan terasa. Karena rasa senang kita yang tinggi, akhirnya capek itu tidak akan terasa,” ucapnya.
Meskipun tahu kalau ada risiko di dalam pekerjaannya, dia berharap agar ke depan tetap bisa melanjutkan karirnya di dunia modeling. “Saya senang sekali bekerja sebagai model ini, Mas. Meskipun ada yang dikorbankan, tapi namanya bekerja, semua ada risikonya. Jadi, saya tetap ingin menjalani pekerjaan saya saat ini dan saya gembira menjalaninya,” pungkasnya. (sch/c1/din)