23.2 C
Tulungagung
Friday, June 9, 2023

Geliat Panji Niaga Membudidayakan Tanaman Air untuk Aquascape

Alangkah senangnya jika hobi bisa juga dijadikan sebagai usaha untuk mendulang rupiah. Seperti yang dilakukan Panji Niaga. Bermula dari hobinya memelihara ikan sejak kecil, dirinya terjun ke dunia aquascape hingga menjadi pembudi daya tanaman air untuk hobinya itu. Tak tanggung-tanggung, tiap bulannya bisa meraup keuntungan antara Rp 5 juta sampai Rp 6 juta.

 

ZAKI JAZAI,  Gandusari, Radar Trenggalek

 

Terlihat Panji Niaga menata berbagai jenis tanaman hias air di dalam akuarium ketika Jawa Pos Radar Trenggalek ini berkunjung di rumahnya yang berada di wilayah Desa Melis, Kecamatan Gandusari kemarin (11/6). Saat itu matanya jeli memotong setiap batang untuk dituntaskan pada substrat sebagai media tanam. Sedikit demi sedikit dia melakukan aktivitas tersebut untuk mengembangbiakkan tanaman air tersebut.

Di tengah proses menata tanaman hias, pria yang kerap disapa Panji oleh kalangan pencinta aquascape di Bumi Menak Sopal ini berbincang-bincang dengan Koran ini. Di tengah perbincangan tersebut, dia berhenti sejenak agar fokus dalam memotong tangkai tanaman tersebut. Setelah itu, barulah dia melanjutkan perbincangannya tersebut. “Pada proses pemotongan ini harus berhati-hati. Sebab jika salah memotong, pastinya tanaman akan mati,” ungkap Panji.

Ternyata aktivitas tersebut telah ditekuninya sejak 2016 lalu. Itu bermula karena sejak kecil memang dirinya suka memelihara ikan. Karena itu dirinya bergaul ke kalangan pencinta ikan hingga dikenalkan cara membuat aquascape. Karena merasa tertarik, sejak saat itu dirinya mencari berbagai jenis tanaman air yang bisa digunakan untuk aquascape tersebut. “Memang sejak kecil bisa diistilahkan saya suka koceh (bermain air, Red), makanya tertarik setelah ada teman yang mengenalkan aquascape,” katanya.

Dirinya pun mencari tanaman air tersebut di beberapa daerah, seperti sungai. Bahkan pergi ke gunung untuk mencari berbagai jenis tanaman air tersebut. Itu dilakukan karena dulu belum banyak orang yang menggelutinya. Jadi jarang sekali ada yang menjualnya. Jika ada, pasti harganya cukup menguras kantong. Setiap waktu luang, dirinya bersama teman-temannya yang juga memiliki hobi sama mencari tanaman tersebut di berbagai pelosok. Dari situlah, dirinya bertekad untuk membudidayakan tanaman tersebut. Tujuannya semula agar jika membutuhkan, tidak sulit untuk mencarinya.

Sedangkan untuk proses pembudidayaan, tidak terlalu sulit. Sebab, cara menanamnya hampir sama dengan menanam padi, yaitu dengan menancapkan tanaman pada tempat budi daya berupa tanah. Untuk jarak tanam, sebaiknya jangan terlalu rapat dengan jarak, yakni sekitar 2-3 sentimeter. Setelah ditanam, hampir tidak ada perawatan khusus yang perlu dilakukan, hanya mengontrol kondisi tanaman dan membersihkan tanaman apabila terserang hama seperti kepiting atau ulat. Juga sama seperti tanaman darat, tanaman air juga perlu nutrisi tambahan seperti pupuk dan diberi pestisida bila ada hama. Sehingga media tanam yang mengandung unsur hara cukup merupakan modal utama agar tanaman tersebut mudah hidup.

Sebab, yang terpenting untuk melakukan budid aya tanaman ini adalah mengetahui karakteristik tiap jenisnya. Ada beberapa jenis tanaman yang hidup perlu suntikan gas karbondioksida (CO²). Juga ada beberapa jenis yang tidak memerlukannya. “Tanaman ini mudah hidup jika kondisi air jernih. Jika keruh, saya selalu mengganti airnya. Keruhnya air akan memengaruhi proses pertumbuhan,” ucap pria yang juga dipanggil Aga oleh teman di sekitar rumahnya tersebut.

Dengan ketekunannya tersebut, dirinya sukses melakukan budi daya. Sebab, kini ada puluhan jenis tanaman air yang ada di rumahnya mulai aneka moss, anubias, bucephalandra, dan stemplant. Banyak pencinta aquascape dari berbagai daerah yang membeli tanaman air tersebut ke dirinya. Untuk harga, tergantung dari jenis tanaman. Mulai dari Rp 1 ribu per batang hingga ada yang Rp 300 ribu. “Saat ini yang paling diminati konsumen adalah tanaman air untuk chana, seperti kadaka, anubias, buce, dan sebagainya,” jelas pria 27 tahun ini. (*)

Alangkah senangnya jika hobi bisa juga dijadikan sebagai usaha untuk mendulang rupiah. Seperti yang dilakukan Panji Niaga. Bermula dari hobinya memelihara ikan sejak kecil, dirinya terjun ke dunia aquascape hingga menjadi pembudi daya tanaman air untuk hobinya itu. Tak tanggung-tanggung, tiap bulannya bisa meraup keuntungan antara Rp 5 juta sampai Rp 6 juta.

 

ZAKI JAZAI,  Gandusari, Radar Trenggalek

 

Terlihat Panji Niaga menata berbagai jenis tanaman hias air di dalam akuarium ketika Jawa Pos Radar Trenggalek ini berkunjung di rumahnya yang berada di wilayah Desa Melis, Kecamatan Gandusari kemarin (11/6). Saat itu matanya jeli memotong setiap batang untuk dituntaskan pada substrat sebagai media tanam. Sedikit demi sedikit dia melakukan aktivitas tersebut untuk mengembangbiakkan tanaman air tersebut.

- Advertisement -

Di tengah proses menata tanaman hias, pria yang kerap disapa Panji oleh kalangan pencinta aquascape di Bumi Menak Sopal ini berbincang-bincang dengan Koran ini. Di tengah perbincangan tersebut, dia berhenti sejenak agar fokus dalam memotong tangkai tanaman tersebut. Setelah itu, barulah dia melanjutkan perbincangannya tersebut. “Pada proses pemotongan ini harus berhati-hati. Sebab jika salah memotong, pastinya tanaman akan mati,” ungkap Panji.

Ternyata aktivitas tersebut telah ditekuninya sejak 2016 lalu. Itu bermula karena sejak kecil memang dirinya suka memelihara ikan. Karena itu dirinya bergaul ke kalangan pencinta ikan hingga dikenalkan cara membuat aquascape. Karena merasa tertarik, sejak saat itu dirinya mencari berbagai jenis tanaman air yang bisa digunakan untuk aquascape tersebut. “Memang sejak kecil bisa diistilahkan saya suka koceh (bermain air, Red), makanya tertarik setelah ada teman yang mengenalkan aquascape,” katanya.

Dirinya pun mencari tanaman air tersebut di beberapa daerah, seperti sungai. Bahkan pergi ke gunung untuk mencari berbagai jenis tanaman air tersebut. Itu dilakukan karena dulu belum banyak orang yang menggelutinya. Jadi jarang sekali ada yang menjualnya. Jika ada, pasti harganya cukup menguras kantong. Setiap waktu luang, dirinya bersama teman-temannya yang juga memiliki hobi sama mencari tanaman tersebut di berbagai pelosok. Dari situlah, dirinya bertekad untuk membudidayakan tanaman tersebut. Tujuannya semula agar jika membutuhkan, tidak sulit untuk mencarinya.

Sedangkan untuk proses pembudidayaan, tidak terlalu sulit. Sebab, cara menanamnya hampir sama dengan menanam padi, yaitu dengan menancapkan tanaman pada tempat budi daya berupa tanah. Untuk jarak tanam, sebaiknya jangan terlalu rapat dengan jarak, yakni sekitar 2-3 sentimeter. Setelah ditanam, hampir tidak ada perawatan khusus yang perlu dilakukan, hanya mengontrol kondisi tanaman dan membersihkan tanaman apabila terserang hama seperti kepiting atau ulat. Juga sama seperti tanaman darat, tanaman air juga perlu nutrisi tambahan seperti pupuk dan diberi pestisida bila ada hama. Sehingga media tanam yang mengandung unsur hara cukup merupakan modal utama agar tanaman tersebut mudah hidup.

Sebab, yang terpenting untuk melakukan budid aya tanaman ini adalah mengetahui karakteristik tiap jenisnya. Ada beberapa jenis tanaman yang hidup perlu suntikan gas karbondioksida (CO²). Juga ada beberapa jenis yang tidak memerlukannya. “Tanaman ini mudah hidup jika kondisi air jernih. Jika keruh, saya selalu mengganti airnya. Keruhnya air akan memengaruhi proses pertumbuhan,” ucap pria yang juga dipanggil Aga oleh teman di sekitar rumahnya tersebut.

Dengan ketekunannya tersebut, dirinya sukses melakukan budi daya. Sebab, kini ada puluhan jenis tanaman air yang ada di rumahnya mulai aneka moss, anubias, bucephalandra, dan stemplant. Banyak pencinta aquascape dari berbagai daerah yang membeli tanaman air tersebut ke dirinya. Untuk harga, tergantung dari jenis tanaman. Mulai dari Rp 1 ribu per batang hingga ada yang Rp 300 ribu. “Saat ini yang paling diminati konsumen adalah tanaman air untuk chana, seperti kadaka, anubias, buce, dan sebagainya,” jelas pria 27 tahun ini. (*)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/