TRENGGALEK – Dedikasi Taryaningsih di dunia pendidikan sudah tidak diragukan lagi. Pasalnya, berbagai penghargaan hingga tingkat nasional diraihnya. Terbaru metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19 ini membuatnya terpilih sebagai guru sekolah luar biasa (SLB) terbaik.
Dengan keterbatasan yang ada, proses PJJ tidak cukup hanya dengan memberikan perintah untuk mengerjakan tugas lewat telepon pintar (smartphone). Namun, harus disertai dengan petunjuk yang jelas untuk menyampaikan agar materi bisa diterima oleh peserta didik. Dari situ terpikir dalam benaknya untuk membuat suatu aplikasi yang menunjang aktivitas PJJ bagi siswa berkebutuhan khusus (ABK).
“Itu saya pikirkan ketika awal penerapan PJJ pada tahun ajaran 2020/2021, sehingga berkoordinasi dengan teman yang memang ahli dalam bidang information technology (IT) untuk membuat aplikasi itu,” kata wanita yang akrab disapa Tary ini.
Sebab dalam hal ini yang terpenting untuk melaksanakan PJJ adalah bagaimana cara mengatasi learning loss selama Covid-19. Dari situ timbul niat baginya untuk membuat aplikasi PJJ layaknya buku harian yang ada pada siswa ABK. Sehingga dengan menggunakan aplikasi tersebut, seluruh siswa memiliki akun tersendiri.
Akun tersebut langsung berhubungan dengan milik Tary. Setiap perintah atau kegiatan siswa dalam proses PJJ hasilnya langsung diketahui di smartphone milik Tary. Selain itu, materi yang disampaikan dalam setiap pembelajarannya akan terekam dalam aplikasi tersebut. Sehingga para siswa mudah untuk melihatnya, jika setiap saat mereka membutuhkannya untuk mengerjakan tugas.
Ketika dipresentasikan pada penganugerahan yang diselenggarakan pada akhir bulan lalu, berketepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) para dewan juri tidak segan memberikan nilai lebih. Tary keluar sebagai yang terbaik untuk kategori guru SLB. “Semoga saja ini semakin memotivasi saya untuk terus berinovasi lagi. Apalagi ini bisa saja anugerah terakhir yang diterima sebagai guru SLB, sebab saat ini mendapat tugas belajar,” jelasnya. (jaz/and/c1/rka/dfs)
TRENGGALEK – Dedikasi Taryaningsih di dunia pendidikan sudah tidak diragukan lagi. Pasalnya, berbagai penghargaan hingga tingkat nasional diraihnya. Terbaru metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19 ini membuatnya terpilih sebagai guru sekolah luar biasa (SLB) terbaik.
Dengan keterbatasan yang ada, proses PJJ tidak cukup hanya dengan memberikan perintah untuk mengerjakan tugas lewat telepon pintar (smartphone). Namun, harus disertai dengan petunjuk yang jelas untuk menyampaikan agar materi bisa diterima oleh peserta didik. Dari situ terpikir dalam benaknya untuk membuat suatu aplikasi yang menunjang aktivitas PJJ bagi siswa berkebutuhan khusus (ABK).
“Itu saya pikirkan ketika awal penerapan PJJ pada tahun ajaran 2020/2021, sehingga berkoordinasi dengan teman yang memang ahli dalam bidang information technology (IT) untuk membuat aplikasi itu,” kata wanita yang akrab disapa Tary ini.
Sebab dalam hal ini yang terpenting untuk melaksanakan PJJ adalah bagaimana cara mengatasi learning loss selama Covid-19. Dari situ timbul niat baginya untuk membuat aplikasi PJJ layaknya buku harian yang ada pada siswa ABK. Sehingga dengan menggunakan aplikasi tersebut, seluruh siswa memiliki akun tersendiri.
Akun tersebut langsung berhubungan dengan milik Tary. Setiap perintah atau kegiatan siswa dalam proses PJJ hasilnya langsung diketahui di smartphone milik Tary. Selain itu, materi yang disampaikan dalam setiap pembelajarannya akan terekam dalam aplikasi tersebut. Sehingga para siswa mudah untuk melihatnya, jika setiap saat mereka membutuhkannya untuk mengerjakan tugas.
- Advertisement -
Ketika dipresentasikan pada penganugerahan yang diselenggarakan pada akhir bulan lalu, berketepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) para dewan juri tidak segan memberikan nilai lebih. Tary keluar sebagai yang terbaik untuk kategori guru SLB. “Semoga saja ini semakin memotivasi saya untuk terus berinovasi lagi. Apalagi ini bisa saja anugerah terakhir yang diterima sebagai guru SLB, sebab saat ini mendapat tugas belajar,” jelasnya. (jaz/and/c1/rka/dfs)