TULUNGAGUNG – Pameran seni rupa dan semacamnya sudah sering digelar dan ditemui di beberapa kota termasuk Tulungagung. Namun pada akhir tahun ini terdapat pameran yang terbilang unik. Acara yang digelar komunitas muda-mudi, yaitu Gulung Tukar ini mengadakan pameran arsip yang jarang dilakukan di kota lain.
Bahkan tempat pameran ini berada pada kafe di satu area bekas Pabrik Gula Kunir, Desa/Kecamatan Ngunut. Tidak hanya pameran saja, tempat yang luas ini juga terdapat beberapa penampilan dari seniman lokal dan luar kota. “Kali ini Gulung Tukar mengangkat tema Jejak Laku Tidak Baku yang digelar selama delapan hari sejak 3 Desember 2021. Memilih tema itu karena lebih ingin mendokumentasikan proses kolektivitas kami selama dua tahun terakhir dengan format arsip,” ujar salah satu anggota Gulung Tukar, Diah Rizki Fitriani.
Pameran arsip dipilih untuk menunjukkan sesuatu yang berbeda di Tulungagung dan komunitas lainnya. Selain itu, mereka mengumpulkan dokumentasi-dokumentasi proyek sejak 2019, hingga akhir 2021 ini yang dipamerkan dalam satu bangunan. Menariknya, semua hal yang ditampilkan dalam pameran ini terkait kebudayaan yang ada di Kota Marmer baik itu, kebiasaan, tempat hingga hal bersejarah.
“Kami buka proyek kolaborasi arsip yang meneliti tentang Tulungagung dari perupa, sejarah, dan kebudayaan. Seperti lakon kentrung Mbah Gimah, tetek melek, sejarah ilustrasi tentang Tulungagung,” ungkap Diah yang ditemui di pameran, Sabtu (11/12).
Bagi kebudayaan, arsip sangat diperlukan karena bila tidak ada kearsipan kebudayaan, apa pun bisa saja hilang. Selain itu, arsip juga dapat menjadi media eksistensi dan memperpanjang hidup dari kebudayaan tersebut. Proses menggali arsip ini dilakukan sendiri oleh Gulung Tukar dan seniman yang lain tanpa adanya bantuan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Tulungagung.
Dari pameran ini, Diah berharap Gulung Tukar bersama seniman Tulungagung bisa mengadakan pameran lagi di tahun depan. Selain itu, pamerannya nanti bisa lebih beragam, inklusif, merata dan setara dari berbagai persepektif. Sehingga dapat menjangkau berbagai kalangan masyarakat. (*/din/dfs)