BLITAR – Puluhan busana ciamik karya siswa SMK Islam Assalam Jambewangi Blitar ditampilkan dalam even peragaan busana. Para model yang mengenakan baju itu terlihat semakin mempesona saat berjalan di atas catwalk. Acara tersebut digelar sebagai ajang kreativitas siswa.
Aula milik SMK Islam Assalam Jambewangi Kabupaten Blitar disulap menjadi panggung megah, kemarin (13/12). Desainnya khusus. Sebab, dipakai area peragaan busana alias catwalk. Gemerlap lampu membuka acara yang bertajuk peragaan busana dengan berbagai tema itu. Perempuan cantik dengan balutan baju batik bergegas membuka acara. Tak lama setelah itu, sejumlah sambutan mulai dari kepala SMKI Assalam Jambewangi, dan jajaran lainnya dilakukan secara bergantian.
Pagelaran busana yang digelar sekolah kejuruan itu dimulai dengan penampilan tarian. Berlanjut dengan gelaran busana dari kalangan anak-anak berusia delapan hingga 10 tahun. Tingkah lucu dan menggemaskan tak luput dari pandangan para tamu yang hadir. Pagelaran busana anak selesai, lanjut dengan penampilan busana batik produk Rumah Batik Assalam. Busana yang ditampilkan tidak terbatas satu motif. Namun, ada banyak motif batik khas dari Batik Assalam. “Busana motif batik dari Rumah Batik Assalam ditampilkan. Ditambah lagi ada penampilan beberapa busana buatan salah seorang guru tata busana, yakni Bu Arizka. Itu juga sebagai bentuk apresiasi,” ujar Kepala SMKI Assalam Jambewangi, Moh. Sulhan Mujab.
Sulhan mengatakan, gelaran busana hasil rancangan para siswa SMK Islam Assalam Jambewangi menjadi acara inti. Puluhan siswa memamerkan busana karyanya yang digarap secara serius selama dua bulan. “Kurang lebih dua bulan mereka (siswa, Red) mempersiapkan penampilan ini. Mereka semangat dan antusias membuat busana yang paling menarik dan bagus untuk ditampilkan pada gelaran busana,” katanya.
Satu per satu busana hasil karya siswa SMK Islam Assalam Jambewangi ditampilkan. Para model berlenggak-lenggok anggun saat menampilkan busana karya siswa. Semua busana yang ditampilkan memiliki ciri khas, sesuai kreativitas para siswa. Ada sekitar 33 busana yang ditampilkan dalam pagelaran itu. Para siswa yang merancang busana itu juga turut berjalan di atas panggung secara bergiliran berdampingan bersama model. Itu dilakukan sebagai bentuk pengenalan, bahwa busana yang tengah digunakan dibuat langsung oleh siswa.
“Tujuan utama gelaran busana ini untuk mendorong semangat serta memotivasi para siswa dalam merancang busana. Sehingga ke depannya mereka sudah memiliki bekal kepercayaan diri untuk memamerkan karya-karya busananya yang luar biasa,” jelas Sulhan.
Di penghujung acara, Sulham turut memberikan beberapa penghargaan kepada para siswa yang memperoleh nilai tertinggi dalam beberapa kategori. Di antaranya, penghargaan dengan kategori Best Sewing diberikan kepada Ainun Masruroh, Best Desain diberikan kepada Endah Dyah Rahayu, dan Best Model diberikan kepasa Meli Wulandari. SMK Islam Assalam Jambewangi juga memberikan penghargaan kepada peserta pelatihan batik. Pasalnya, pelatihan batik digelar sebagai rangkaian acara gelaran busana.
Adapun peserta yang mendapat penghargaan di antaranya, Intan Berliani Putri dari SMPN 1 Selopuro; Dela Sasmita Hakim dan Notifah Ayuning Wulan dari SMPI Assalam Jambewangi; Asyifa Nabilatul Islamiyah dari MTS Plus Al-Azhar; Anis Wirandani dan Dylla Firnanda dari SMPN 2 Doko; Iqbal Timfauzi, Rocky Ali Nurrohman, Fuad Afrizal, dan M Def Yanuarta dari MTS Sunan Gunung Jati Selopuro. (*/wen)