TULUNGAGUNG – Tak hanya tumbuh di kota besar, prostitusi online atau lewat jejaring sosial itu terbilang cukup subur di Tulungagung seiring banyaknya pengguna jejaring sosial di kalangan pemilik smartphone. Mereka dengan mudah menyediakan jasa kencan singkat. Bahkan ada yang mengaku di hotel dan juga di kos.
Dalam tawarannya, si kupu-kupu daring secara blak-blakan menawarkan diri. Biasanya, mereka menawarkan jasa dengan membuat deskripsi bertuliskan “open BO”. Jika memang mereka aktif, mereka akan merespons dengan memberikan penawaran harga.
Mereka juga tak segan memberikan foto diri untuk pengguna sebelum deal berkencan. Tawaran itu banyak ditemukan di grup platform Facebook. Mereka tanpa basa-basi langsung menawarkan diri dengan memberikan kontak HP dan harga. Ada pula yang menghubungi melalui pesan pribadi, agar privasinya aman saat ada pengguna yang menginginkan jasanya.
“Mereka biasanya menyebar di forum-forum diskusi. Dan cukup mencolok karena mereka dengan terangnya menawarkan diri mulai harga Rp 200 ribu ke atas,” ucap salah satu pengguna jejaring sosial, IR, 34.
Namun, maraknya jasa kencan kilat itu juga turut dimanfaatkan sejumlah oknum tak bertanggung jawab. Biasanya, mereka meminta transfer sebagai tanda jadi. Namun gadis yang dituju ternyata tidak datang di tempat yang dijanjikan. Dengan artian kasus prostitusi online ini, tanda jadi sudah menjadi sebuah indikasi penipuan. (lil/c1/rka/dfs)