23.2 C
Tulungagung
Friday, June 9, 2023

Diduga Kena Gendam, Uang-Ponsel Warga Blitar Raib Dirampas Orang Tak Dikenal

KABUPATEN BLITAR – Warga Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, dihebohkan dengan dugaan aksi perampasan uang dan ponsel, pada Rabu (17/5) malam. Pelaku diduga menggunakan metode gendam alias hipnotis untuk melancarkan aksinya.

Dugaan gendam itu kali pertama diunggah oleh pengguna media sosial (medsos) bernama Rizal, warga setempat. Dalam informasi itu, dia menyebut korban yang diduga terkena gendam yakni tetangganya bernama Fais, 4, dan Bazar, 70. Mereka kehilangan ponsel dan uang senilai Rp 400 ribu.

“Fais dan Pak Bazar saat ditanya bingung. Tapi masih ingat dengan ciri-ciri terduga pelaku,” ungkapnya, kemarin (18/5).

Rizal menceritakan, kejadian itu berlangsung singkat. Semula, dia sedang bermain ponsel di halaman rumah. Tiba-tiba seorang lelaki bertubuh kurus yang awalnya tengah memancing, menghampirinya. Sambil mengobrol, bocah malang itu tak sadar ponsel yang dia genggam seketika raib. “Anaknya itu (Fais, Red) sadar beberapa saat setelah orangnya (terduga pelaku, Red) pergi,” ujarnya.

Terduga pelaku disinyalir turut melancarkan aksinya terhadap warga lain. Yakni, Bazar. Lelaki berusia 70 tahun itu awalnya berada di dalam rumah. Terduga pelaku pun menghampiri Bazar dan mengaku sebagai saudara anaknya.

“Tiba-tiba dikasih begitu saja uang sekitar Rp 400 ribu kepada orang itu. Kata Mbah Bazar, orangnya (terduga pelaku, Red) masih pakai helm,” terangnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Talun Iptu Indrayana membenarkan bahwa pihaknya mengetahui dugaan perampasan dengan hipnotis itu melalui medsos. Namun, belum ada laporan yang dilayangkan oleh warga setempat, termasuk korban. Agar tak menimbulkan keresahan, pihaknya menerjunkan beberapa personel polisi untuk menyelidiki. Termasuk mendatangi lokasi kejadian.

“Kami sedang menindaklanjuti informasi yang beredar dan mendata orang-orang yang bisa memberikan keterangan,” katanya.

Perwira dengan lambang dua balok di pundak itu enggan membeberkan kronologi kejadian tersebut. Sebab, masih diselidiki benar dan tidaknya. Apabila benar terjadi, pihaknya bakal berkoodinasi dengan Satreskrim Polres Blitar untuk mengusut tindak kejahatan itu.

“Saat ini cari keterangan orang yang terlibat atau saksi. Kronologi belum, kami masih rangkum dulu, karena masih proses,” tandasnya. (luk/c1/wen)

KABUPATEN BLITAR – Warga Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, dihebohkan dengan dugaan aksi perampasan uang dan ponsel, pada Rabu (17/5) malam. Pelaku diduga menggunakan metode gendam alias hipnotis untuk melancarkan aksinya.

Dugaan gendam itu kali pertama diunggah oleh pengguna media sosial (medsos) bernama Rizal, warga setempat. Dalam informasi itu, dia menyebut korban yang diduga terkena gendam yakni tetangganya bernama Fais, 4, dan Bazar, 70. Mereka kehilangan ponsel dan uang senilai Rp 400 ribu.

“Fais dan Pak Bazar saat ditanya bingung. Tapi masih ingat dengan ciri-ciri terduga pelaku,” ungkapnya, kemarin (18/5).

Rizal menceritakan, kejadian itu berlangsung singkat. Semula, dia sedang bermain ponsel di halaman rumah. Tiba-tiba seorang lelaki bertubuh kurus yang awalnya tengah memancing, menghampirinya. Sambil mengobrol, bocah malang itu tak sadar ponsel yang dia genggam seketika raib. “Anaknya itu (Fais, Red) sadar beberapa saat setelah orangnya (terduga pelaku, Red) pergi,” ujarnya.

Terduga pelaku disinyalir turut melancarkan aksinya terhadap warga lain. Yakni, Bazar. Lelaki berusia 70 tahun itu awalnya berada di dalam rumah. Terduga pelaku pun menghampiri Bazar dan mengaku sebagai saudara anaknya.

- Advertisement -

“Tiba-tiba dikasih begitu saja uang sekitar Rp 400 ribu kepada orang itu. Kata Mbah Bazar, orangnya (terduga pelaku, Red) masih pakai helm,” terangnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Talun Iptu Indrayana membenarkan bahwa pihaknya mengetahui dugaan perampasan dengan hipnotis itu melalui medsos. Namun, belum ada laporan yang dilayangkan oleh warga setempat, termasuk korban. Agar tak menimbulkan keresahan, pihaknya menerjunkan beberapa personel polisi untuk menyelidiki. Termasuk mendatangi lokasi kejadian.

“Kami sedang menindaklanjuti informasi yang beredar dan mendata orang-orang yang bisa memberikan keterangan,” katanya.

Perwira dengan lambang dua balok di pundak itu enggan membeberkan kronologi kejadian tersebut. Sebab, masih diselidiki benar dan tidaknya. Apabila benar terjadi, pihaknya bakal berkoodinasi dengan Satreskrim Polres Blitar untuk mengusut tindak kejahatan itu.

“Saat ini cari keterangan orang yang terlibat atau saksi. Kronologi belum, kami masih rangkum dulu, karena masih proses,” tandasnya. (luk/c1/wen)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/