Tulungagung – Kerusuhan oknum pencak silat terjadi lagi di Desa Sambitan, Kecamatan Pakel, Kamis (18/5) lalu. Berdampak pada beberapa rumah warga dan kantor desa setempat. Polisi dan organisasi pencak silat masih mendalami kasus ini.
Usai kejadian, polres telah melakukan mediasi dengan peruguruan pencak silat. Selain itu, lebih meningkatkan penjagaan di daerah sekitar kejadian dan perbatasan luar kota.
“Belum ada penetapan tersangka pada peristiwa tersebut,” kata Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Agung Kurnia Putra kemarin (21/5).
Namun pihaknya telah memeriksa beberapa saksi yang mengetahui kejadian yang terjadi Kamis sore hingga Jumat dini hari. “Kami sudah memeriksa 5 orang saksi hingga kini. Saksi tersebut dari pemerintah Desa Sambitan dan masyarakat sekitar lokasi kejadian. Kami terus mengusahakan kasus ini dapat diselidiki dengan baik dan menangkap tersangka,” katanya.
Kuasa hukum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Tulungagung, Nur Indah mengatakan bahwa tidak mengetahui lengkapnya peristiwa kerusuhan tersebut. Dari sepengetahuannya, pada Kamis siang terdapat ratusan kelompok pemuda yang berjalan kaki menuju Balai Desa Sambitan. Belum diketahui penyebab pasti terjadinya kerusuhan tersebut.
“Beberapa video dari peristiwa kerusuhan sudah masuk ke saya. Ada pelemparan batu mengarah ke kantor desa dan rumah warga, hingga rusak. Pelemparan terjadi pada malam hari,” terang Nur Indah.
Kemudian untuk korban, dari informasi yang didapat Indah, ada 5 orang yang dirawat di RSU Muhamadiyah Bandung. Maka dari itu, pada Jumat (19/5) lalu, pihaknya ke rumah korban untuk menanyakan kronologi kejadian. Selain itu, jikaa ada kerugian fisik atau materi, Indah akan mendampingi untuk membuat laporan di polsek atau Polres Tulungagung. (jar/c1/din/rka)
Tulungagung – Kerusuhan oknum pencak silat terjadi lagi di Desa Sambitan, Kecamatan Pakel, Kamis (18/5) lalu. Berdampak pada beberapa rumah warga dan kantor desa setempat. Polisi dan organisasi pencak silat masih mendalami kasus ini.
Usai kejadian, polres telah melakukan mediasi dengan peruguruan pencak silat. Selain itu, lebih meningkatkan penjagaan di daerah sekitar kejadian dan perbatasan luar kota.
“Belum ada penetapan tersangka pada peristiwa tersebut,” kata Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Agung Kurnia Putra kemarin (21/5).
Namun pihaknya telah memeriksa beberapa saksi yang mengetahui kejadian yang terjadi Kamis sore hingga Jumat dini hari. “Kami sudah memeriksa 5 orang saksi hingga kini. Saksi tersebut dari pemerintah Desa Sambitan dan masyarakat sekitar lokasi kejadian. Kami terus mengusahakan kasus ini dapat diselidiki dengan baik dan menangkap tersangka,” katanya.
Kuasa hukum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Tulungagung, Nur Indah mengatakan bahwa tidak mengetahui lengkapnya peristiwa kerusuhan tersebut. Dari sepengetahuannya, pada Kamis siang terdapat ratusan kelompok pemuda yang berjalan kaki menuju Balai Desa Sambitan. Belum diketahui penyebab pasti terjadinya kerusuhan tersebut.
- Advertisement -
“Beberapa video dari peristiwa kerusuhan sudah masuk ke saya. Ada pelemparan batu mengarah ke kantor desa dan rumah warga, hingga rusak. Pelemparan terjadi pada malam hari,” terang Nur Indah.
Kemudian untuk korban, dari informasi yang didapat Indah, ada 5 orang yang dirawat di RSU Muhamadiyah Bandung. Maka dari itu, pada Jumat (19/5) lalu, pihaknya ke rumah korban untuk menanyakan kronologi kejadian. Selain itu, jikaa ada kerugian fisik atau materi, Indah akan mendampingi untuk membuat laporan di polsek atau Polres Tulungagung. (jar/c1/din/rka)