24.1 C
Tulungagung
Friday, June 9, 2023

Geger! Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Blitar

KABUPATEN BLITAR – Warga Desa Pandanarum, Kecamatan Sutojayan, digegerkan dengan aksi penggeledahan rumah terduga teroris berinisial Y, 40, oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri, kemarin (24/5). Sejumlah warga di sekitar lokasi menyebut tak menyangka dengan penggeledahan tersebut.

Warga di sekitar rumah Y, Suhan, mengaku tak tahu persis kedatangan pasukan antiteror itu. Hanya, saat beraktivitas di luar rumah, dia melihat sekitar tujuh mobil terparkir di halaman rumah Y. Itu sekira pukul 13.30. Pemandangan itu tak pernah terjadi sebelumnya.

“Ada banyak mobil, tapi saya tidak tahu mobil apa, pokok ramai-ramai. Ada mobil pribadi, mobil ranger-ranger begitu,” ungkapnya.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Blitar, rumah tersebut awalnya dihuni oleh S. Sejak menikah dengan Y, keduanya jarang menempati rumah bernuansa hijau toska itu. Setiap hari, keluarga S dan ketiga anaknya berdomisili di Surabaya. Barulah saat Lebaran, Y beserta istri dan anaknya pulang ke rumah itu.

Pascapenggeledahan, rumah tersebut tampak sepi. Tak ada aktivitas di teras maupun di dalam rumah. Namun, pagar dengan papan kayu berteralis itu tampak terbuka di salah satu sisinya. Meski lengang, lampu di ruangan tengah tampak menyala. Sejumlah warga hanya mengamati suasana rumah tersebut dari seberang jalan.

“Sudah lama di Surabaya sejak menikah, tapi tidak tahu mulai kapan. Kalau pas ditinggal, ya rumahnya ditutup. Kosong. Tidak ada yang mengurus,” terangnya.

Di mata warga sekitar, Y dan keluarganya seperti tetangga pada umumnya. Namun, Y menetap di Surabaya sehingga intensitas bertemu tetangga sekitar jarang. Sehari-hari saat tinggal di Blitar, Y dan S berbusana gamis. “Setelah menikah pakai hijab yang panjang,” tuturnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait aksi penggeledahan tersebut, ketua RT setempat, Warianto, tidak ada di rumahnya. Salah satu anak Wiranto menyebut bahwa Wiranto tengah menjalani pemeriksaan di kantor polisi sejak kedatangan densus. “Tidak ada di rumah, bapak lagi di polsek,” papar anaknya kepada awak media yang mencoba konfirmasi.

Terpisah, ketua RT lainnya, Jito mengatakan memang sempat melihat beberapa orang memasuki kediaman pasutri itu. Dia membenarkan bahwa sejumlah mobil memadati depan rumah Y. Kondisi itu berlangsung sekitar satu jam.

Tak banyak keterangan yang dijelaskan Jito. Sebab, Jito bukan ketua RT di lingkup rumah Y. Hanya, jarak rumahnya dengan sang terduga teroris itu dekat. “Tidak tahu bawa apa dari rumah itu. Tadi memang benar ada yang masuk area rumah,” tandasnya.

Sekadar diketahui, Y telah ditangkap Densus 88 di Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, pada Selasa (23/05) sekitar pukul 20.00. Y diduga merupakan jaringan teroris lama yang masih aktif. Densus 88 telah memantau cukup lama hingga akhirnya ditangkap. (luk/c1/wen)

KABUPATEN BLITAR – Warga Desa Pandanarum, Kecamatan Sutojayan, digegerkan dengan aksi penggeledahan rumah terduga teroris berinisial Y, 40, oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri, kemarin (24/5). Sejumlah warga di sekitar lokasi menyebut tak menyangka dengan penggeledahan tersebut.

Warga di sekitar rumah Y, Suhan, mengaku tak tahu persis kedatangan pasukan antiteror itu. Hanya, saat beraktivitas di luar rumah, dia melihat sekitar tujuh mobil terparkir di halaman rumah Y. Itu sekira pukul 13.30. Pemandangan itu tak pernah terjadi sebelumnya.

“Ada banyak mobil, tapi saya tidak tahu mobil apa, pokok ramai-ramai. Ada mobil pribadi, mobil ranger-ranger begitu,” ungkapnya.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Blitar, rumah tersebut awalnya dihuni oleh S. Sejak menikah dengan Y, keduanya jarang menempati rumah bernuansa hijau toska itu. Setiap hari, keluarga S dan ketiga anaknya berdomisili di Surabaya. Barulah saat Lebaran, Y beserta istri dan anaknya pulang ke rumah itu.

Pascapenggeledahan, rumah tersebut tampak sepi. Tak ada aktivitas di teras maupun di dalam rumah. Namun, pagar dengan papan kayu berteralis itu tampak terbuka di salah satu sisinya. Meski lengang, lampu di ruangan tengah tampak menyala. Sejumlah warga hanya mengamati suasana rumah tersebut dari seberang jalan.

- Advertisement -

“Sudah lama di Surabaya sejak menikah, tapi tidak tahu mulai kapan. Kalau pas ditinggal, ya rumahnya ditutup. Kosong. Tidak ada yang mengurus,” terangnya.

Di mata warga sekitar, Y dan keluarganya seperti tetangga pada umumnya. Namun, Y menetap di Surabaya sehingga intensitas bertemu tetangga sekitar jarang. Sehari-hari saat tinggal di Blitar, Y dan S berbusana gamis. “Setelah menikah pakai hijab yang panjang,” tuturnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait aksi penggeledahan tersebut, ketua RT setempat, Warianto, tidak ada di rumahnya. Salah satu anak Wiranto menyebut bahwa Wiranto tengah menjalani pemeriksaan di kantor polisi sejak kedatangan densus. “Tidak ada di rumah, bapak lagi di polsek,” papar anaknya kepada awak media yang mencoba konfirmasi.

Terpisah, ketua RT lainnya, Jito mengatakan memang sempat melihat beberapa orang memasuki kediaman pasutri itu. Dia membenarkan bahwa sejumlah mobil memadati depan rumah Y. Kondisi itu berlangsung sekitar satu jam.

Tak banyak keterangan yang dijelaskan Jito. Sebab, Jito bukan ketua RT di lingkup rumah Y. Hanya, jarak rumahnya dengan sang terduga teroris itu dekat. “Tidak tahu bawa apa dari rumah itu. Tadi memang benar ada yang masuk area rumah,” tandasnya.

Sekadar diketahui, Y telah ditangkap Densus 88 di Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, pada Selasa (23/05) sekitar pukul 20.00. Y diduga merupakan jaringan teroris lama yang masih aktif. Densus 88 telah memantau cukup lama hingga akhirnya ditangkap. (luk/c1/wen)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/