KOTA BLITAR – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Blitar harus kerja ekstra memenuhi ketersediaan stok darah. Salah satunya, golongan darah AB dari produk trombocite concentrate (TC). Sebab, kini tidak ada cadangan yang dimiliki.
Berdasarkan data PMI Kota Blitar, stok darah produk TC golongan A tersedia empat kantong. B sebanyak 2 kantong dan O sebanyak 7 kantong.
Humas Unit Donor Darah PMI Kota Blitar, Kabianto mengatakan, golongan darah yang paling sedikit dan paling susah didapatkan yakni AB. Ini dari produk TC. Sebab, minim pedonor. “Karena memang jumlah penduduk Indonesia hanya 5 persen yang memiliki golongan darah AB (dari produk TC, Red),” ujarnya, Selasa (23/5).
Dia melanjutkan, stok darah yang tersedia kini sekitar 394 kantong. Rinciannya, darah utuh (whole blood) sebanyak 22 kantong, sel darah merah (packed red cell) sebanyak 359 kantong, serta trombosite consentrate (TC) sebanyak 13 kantong.
Nah, terkait pemusnahan darah tak layak pakai, pria ramah itu mengaku tidak ada. Sebab, pihaknya kini telah menerapkan sistem informasi donor darah. Melalui sistem tersebut, dapat dilihat stok darah apa yang kosong dan dapat meminimalisasi darah yang tidak layak pakai. “Karena batas penyimpanan darah hanya sekitar 1 bulan 7 hari. Stok darah tersebut nantinya akan disalurkan ke rumah sakit yang ada di wilayah Blitar, baik kota maupun kabupaten,” jelasnya.
Dia menambahkan, PMI Kota Blitar terus berupaya meningkatkan ketersediaan stok darah. Berbagai cara dilakukan. Termasuk gencar menginformasikan kepada masyarakat, baik melalui media cetak maupun media online. Yakni, manfaat donor darah. “Kami juga memiliki layanan BLOOD JEK. Ini dilakukan untuk mengambil dan mengantar stok darah tanpa biaya. Layanan ini sudah ada sejak 2015,” terangnya.
Selain itu, kini sarana dan prasarana yang ada di PMI Kota Blitar sudah mumpuni. Semua alat yang dipakai tergolong baru. “Namun, masih perlu tambahan alat-alat penunjang untuk dapat memproduksi jenis darah apheresis,” tandasnya. (mg1/c1/wen)