KULIT putih merupakan standar kecantikan yang masih digunakan di Indonesia, tidak jarang banyak remaja khususnya wanita yang terobsesi memiliki kulit wajah yang putih. Banyak produk kencantikan dipasaran yang memiliki manfaat dalam memutihkan kulit. Namun, banyak sekali krim-krim wajah yang beredar mengandung kandungan yang berbahaya bagi kulit yaitu merkuri.
Apa itu merkuri?
Merkuri atau Raksa (dalam bahasa Latinnya Hydrargyrum, air/cairan perak) merupakan salah satu unsur kimia yang pada tabel periodik mempunyai simbol Hg dan nomor atom 80. Unsur golongan logam transisi ini merupakan logam yang ada secara alami, satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Oleh karena itu merkuri/raksa sering disebut sebagai air raksa. Raksa merupakan logam yang sangat berat. Logam murninya berwarna keperakan berupa cairan tak berbau dan mengkilap.
Popularitas krim merkuri yang beredar
Popularitas krim pencerah wajah yang mengandung merkuri terus bertahan meskipun beberapa penelitian telah memublikasikan efek kesehatan yang merugikan dari krim ini, terlebih setelah durasi pemakaian yang panjang ataupun pemakaian secara terus menerus.
Merkuri digunakan dalam krim pencerah wajah disebabkan merkuri dapat menghambat pembentukan melanin (melanogenesis). Melanogenesis adalah proses fisiologis dalam memproduksi melanin yaitu suatu pigmen penyerap cahaya yang bertanggung jawab untuk warna kulit dan rambut manusia. Sehingga kulit akan menjadi putih secara instan. Lalu bagaimana cara merkuri bekerja?
Mekanisme efek putih instan pada kulit dari senyawa merkuri terjadi karena efek dari beberapa senyawa yang terkandung di dalamnya, seperti berikut.
Senyawa Merkuri klorida
Senyawa merkuri klorida ini melepaskan asam klorida, yang menyebabkan pengelupasan pada lapisan epidermis kulit, sehingga kulit menjadi lebih tipis.
Senyawa Merkuri Amino Klorida
Senyawa merkuri amino klorida dapat menginaktivasi atau memberhentikan enzim sulfhidril mercaptain di dalam proses melanogenesis dalam kulit. Akibatnya, senyawa merkuri itu akan menghambat kinerja enzim tyrosinase, yang pada akhirnya akan menghambat pembentukan melanin pada kulit. Melanin adalah pigmen yang secara alami dapat memberi warna pada organ tubuh seperti bola mata, rambut dan kulit.
Penggunaan merkuri secara instan memang akan menyebabkan kulit nampak lebih cerah. Namun, dalam jangka waktu panjang penggunaan merkuri akan menyebabkan kondisi-kondisi infeksi awal atau bisa menyebabkan kerusakan kulit seperti kemerahan yang menetap, flek-flek yang berwarna lebih gelap dan melebar, bintik-bintik tidak beraturan, dermatitis, hipopigmentasi, hiperpigmentasi, baboon syndrome, erythema persisten serta gangguan sistemik yaitu berupa kerusakan organ dalam lainnya seperti emboli paru, gangguan ginjal, kerusakan janin dan kanker kulit.
Lalu, bagaimana cara memilih krim wajah yang aman?
Dalam upaya penggunaan krim wajah yang aman serta bebas dari merkuri perlu memperhatikan cara pemilihan yang benar di anataranya adalah memilih krim wajah yang mengandung bahan alami, krim yang mengandung vitamin E, krim yang sesuai dengan jenis kulit, krim yang apabila di sentuh dan di cium tidak memiliki aroma menyengat dan yang terpenting krim wajah harus sudah terdaftar pada BPOM. (*)