TRENGGALEK- Prosesi labuh laut Teluk Prigi di Kecamatan Watulimo tahun ini berbeda. Sebab, arak-arakan tumpeng sebagai bentuk wujud syukur masyarakat akan hasil laut yang melimpah ini lebih panjang dari biasanya.
Rencananya, prosesi adat tersebut akan digelar mulai Kamis (1/6) hingga Minggu (4/6) mendatang. Pusat acara seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu acara utama Larung Sembonyo akan dipusatkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. “Semoga saja dengan persiapan yang sedemikian rupa itu pelaksanaan tahun ini lebih meriah,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek Sunyoto.
Dia melanjutkan, salah satu daya tarik yang diunggulkan adalah arak-arakan tumpeng atau buceng raksasa yang pada tahun ini akan dilaksanakan di sepanjang Pantai Cengkrong, Pantai Prigi, hingga berakhir di TPI. Berbeda dari tahun sebelumnya yang diarak di jalan menuju TPI. Selain itu, juga akan diadakan berbagai acara karnaval yang dipusatkan di panggung 360 Pantai Prigi. ”Rencananya peserta karnaval dan pawai akan jalan kaki menyusuri pantai sampai 360 Pantai Prigi, lalu finis di TPI, setelah itu dilanjutkan Larung Sembonyo,” katanya.
Dengan konsep tersebut, rute arak-arakan tumpeng biasanya dimulai dari kantor Kecamatan Watulimo menuju TPI. Ditambahkan, pada tahun ini pengunjung bisa menonton di Pantai Prigi dengan tempat yang telah disiapkan agar tidak menghalangi jalannya pawai atau arak-arakan. Kendati untuk melihat pertunjukan tersebut tidak mematok biaya, pengunjung harus tetap membayar retribusi masuk Pantai Prigi. “Tapi tidak usah khawatir, untuk besaran retribusi tetap, tidak kami naikkan. Sebab telah ada perda yang mengatur,” jelas Sunyoto. (jaz/c1/rka)