Trenggalek – Sukses menjalin silaturahmi dengan kepala desa (kades) di wilayah Durenan dan Gandusari, perwakilan Radar Trenggalek kembali sambang ke desa-desa.
Kali ini desa yang ada di wilayah Pogalan jadi kunjungan. Bima Faisal, perwakilan Radar Trenggalek, bersilaturahmi dengan Kepala Desa Pogalan, Suparni, di balai Desa Pogalan. Pada pertemuan yang santai tersebut, staf marketing perwakilan Radar Trenggalek yang diwakili Bima Faisal diterima sangat hangat. Pertemuan tersebut membahas mengenai program BUMDes Pogalan. BUMDes tersebut bekerja sama dengan Bank Jatim dalam membantu memaksimalkan masyarakat yang ingin membuka usaha atau simpan pinjam di BUMDes Pogalan. “Di Desa Pogalan, untuk program BUMDes Pogalan sangat banyak peminatnya. Karena warga di sini rata-rata banyak yang usaha seperti buka warung, buka usaha jajan seperti keripik, alen-alen, dll,” ujar Suparni.
Lebih lanjut, di bulan Ramadan, BUMDes di desanya sangat banyak menerima pengajuan pinjaman. Terutama untuk menyambut Lebaran jadi banyak kebutuhan sehingga banyak warga yang mau meminjam uang. “Jadi untuk bulan puasa ini warga yang pinjam sangat banyak, dan dari pihak BUMDes sampai menolak pengajuan” tuturnya. (bim/c1/fid)
Trenggalek – Sukses menjalin silaturahmi dengan kepala desa (kades) di wilayah Durenan dan Gandusari, perwakilan Radar Trenggalek kembali sambang ke desa-desa.
Kali ini desa yang ada di wilayah Pogalan jadi kunjungan. Bima Faisal, perwakilan Radar Trenggalek, bersilaturahmi dengan Kepala Desa Pogalan, Suparni, di balai Desa Pogalan. Pada pertemuan yang santai tersebut, staf marketing perwakilan Radar Trenggalek yang diwakili Bima Faisal diterima sangat hangat. Pertemuan tersebut membahas mengenai program BUMDes Pogalan. BUMDes tersebut bekerja sama dengan Bank Jatim dalam membantu memaksimalkan masyarakat yang ingin membuka usaha atau simpan pinjam di BUMDes Pogalan. “Di Desa Pogalan, untuk program BUMDes Pogalan sangat banyak peminatnya. Karena warga di sini rata-rata banyak yang usaha seperti buka warung, buka usaha jajan seperti keripik, alen-alen, dll,” ujar Suparni.
Lebih lanjut, di bulan Ramadan, BUMDes di desanya sangat banyak menerima pengajuan pinjaman. Terutama untuk menyambut Lebaran jadi banyak kebutuhan sehingga banyak warga yang mau meminjam uang. “Jadi untuk bulan puasa ini warga yang pinjam sangat banyak, dan dari pihak BUMDes sampai menolak pengajuan” tuturnya. (bim/c1/fid)
