KOTA, Radar Tulungagung – Ribuan peserta dari jenjang TK A dan TK B se-Kabupaten Tulungagung siap berkompetisi dalam event Ratu Mewarna 2020. Acara yang diselenggarakan oleh Jawa Pos Radar Tulungagung bekerja sama dengan Ikatan Guru TK (IGTK) dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dispendikpora) Kabupaten Tulungagung ini resmi dimulai hari ini. Karena dilaksanakan di tengah pandemi, acara pun dilakukan take home atau dikerjakan dari rumah.
Project officer (PO) event Ratu Mewarna 2020, Sunarmi mengatakan antusiasme peserta dalam perlombaan kali ini terbilang tinggi. Buktinya tercatat 3.732 peserta akan berkompetisi selama satu minggu ke depan. “Besok (hari ini, Red) Ratu Mewarna 2020 resmi dibuka dan dilaksanakan. Sebanyak 3.732 peserta dari 14 kecamatan siap mengikuti kompetisi,” jelasnya, kemarin (6/12).
Dia melanjutkan, sesuai jadwal yang telah disusun, perlombaan akan berlangsung selama 7 hari. Yakni 7-12 Desember. Nantinya pada 14 Desember peserta wajib mengumpulkan karya yang telah dikerjakan di rumah masing-masing. Selanjutnya dewan juri akan menilai ribuan karya tersebut untuk dikerucutkan menjadi 100 peserta. “Nanti akan kami pilih 100 besar dan akan kami umumkan pada 22 Desember mendatang bertepatan dengan Hari Ibu,”terangnya.
Sementara itu, salah satu dewan juri dalam lomba mewarna, Sugiyo SSn mengatakan, melalui acara Ratu Mewarna 2020 ini, dia mingin menekankan kepada orang tua agar menjadi pembimbing yang baik bagi anaknya. Sudah seharusnya sebagai orangtua hendaknya memberi ruang dan kebebasan bagi anak untuk berkarya. “Seperti yang sudah saya sampaikan dalam TM (technical meeting) beberapa waktu lalu, bahwa orangtua memang hanya bertugas sebagai pendamping saja. Jangan menganggu kebebasan anak dalam berkarya,”jelasnya.
Giyo melanjutkan, seperti halnya pelajaran akademik, seni juga perlu diasah dan belajar secara berkelanjutan (continue). Untuk itu dalam mengasah kreativitas anak juga diperlukan metode yang berkesinambungan.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam perlombaan ini setidaknya terdapat tiga poin penting dalam lomba. Pertama adalah harmonisasi warna. Yakni membiarkan anak mewarna dengan berbagai pilihan warna sesuai dengan imajinasi dan kreativitas mereka. Namun tetap diingat bagaimana membimbing anak agar warna-warna tersebut terlihat tetap harmoni.
Poin kedua adalah motorik anak. Ini bagaimana orangtua dapat membantu anak agar lebih cermat dan teliti. Dan poin terakhir yakni finishing atau kerapian. Memiliki gambar dan warna yang harmoni dan indah namun jika tidak rapi juga akan berpengaruh pada penampilan. Terlebih anak-anak masih kerap ceroboh dalam melakukan sesuatu.
Semua poin ini akan terangkum dalam poin keindahan. Sebab penilaian utama seni selain pada proses juga terletak pada keindahan karya. Harapannya, agar dalam perlombaan kali ini dapat menjadi jembatan bagi anak-anak untuk menuangkan kreativitas. (*)