
Waspada Potensi Kabut Pekat di Musim Pancaroba
30 Maret 2019, 21: 30: 59 WIB | editor : Retta wulansari
30 Maret 2019, 21: 30: 59 WIB | editor : Retta wulansari
HATI-HATI: Berbagai jenis kendaraan hilir mudik di jalur nasional di Kecamatan Gondang yang tertutup kabut putih yang cukup pekat Jumat (29/3). (DHARAKA R. PERDANA/RATU)
TULUNGAGUNG - Masyarakat Kota Marmer harus meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di pagi hari. Peralihan musim penghujan ke kemarau atau pancaroba berpotensi menimbulkan kabut pekat. Alhasil, membuat jarak pandang di jalan raya menurun.
Termasuk Jumat (29/3), kabut pekat menyelimuti sepanjang jalur nasional maupun jalan kabupaten. Benda berupa uap air ini mulai muncul sejak usai Subuh dan terus terkumpul hingga menjelang pukul 07.00. Bahkan membuat sinar matahari pun tertahan dan para pengendara roda empat harus menyalakan lampu utama.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung Soeroto mengatakan, peralihan musim penghujan ke kemarau baru dimulai awal April hingga Mei. Itu dari pemberitahuan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Maret ini masih masuk musim penghujan. "Kini memang memasuki akhir dari musim penghujan sesuai informasi dari BMKG," terangnya.
Kendati demikian, BPBD tetap bersiaga di akhir musim penghujan. Terutama mengantisipasi yang mungkin terjadi saat musim hujan berakhir. "Kami tentu tetap bersiaga," jelasnya.
Hal senada diungkapkan, Nova Sukatno, wargaDesaGendingan, Kecamatan Kedungwaru. Perumahan yang menjadi tempat domisilinya juga sempat diselimuti kabut putih. Bahkanitu baru hilang ketika waktumenunjukkan pukul 07.00 lebih. "Mungkinsudah masuk musim bedhidhing atau perubahan suhu. Di pagi harihawanyajadidingin," tuturnya.
(rt/rak/did/red/JPR)