KEPANJENKIDUL, Radar Blitar - Jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di wilayah Kabupaten dan Kota Blitar yang ditangani kepolisian tahun ini menurun jika dibanding dengan 2019 lalu. Namun, untuk jumlah korban laka yang meninggal dunia (MD) meningkat. Peningkatan itu terjadi di wilayah hukum Polres Blitar Kota.
Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M. Sinambela mengatakan, di tahun ini tercatat ada sebanyak 260 kasus laka lantas yang ditangani. Sementara tahun lalu atau 2019, ada sebanyak 268 kasus. "Ada penurunan. Tapi untuk korban MD naik. Pada 2019 tercatat ada 75 korban meninggal, sementara tahun ini 80 korban. Bertambah lima orang MD," jelasnya dalam keterangan rilis akhir tahun di polres, kemarin (29/12).
Dari sejumlah kasus laka lantas yang ditangani, belum semua terlesaikan atau rampung. Dengan kata lain, sebagian kasus laka masih dalam proses penyidikan.
Leo, sapaan akrab kapolres itu menyebut, dari 260 kasus laka lantas yang ditangani tahun ini, masih 121 kasus yang berhasil diselesaikan. "Sisanya masih dalam proses penyidikan," kata perwira berpangkat dua melati ini.
Jika dibandingkan pada 2019 lalu, lanjut dia, ada peningkatan penyelesaian. Tahun lalu, dari 268 kasus, polisi hanya berhasil menyelesaikan 45 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus laka lantas yang terjadi di wilayah hukum Polres Blitar juga menurun. Tercatat hingga Desember ini ada sebanyak 347 laka lantas. Sementara tahun lalu, ada 377 laka lantas.
Sedangkan jumlah korban laka yang meninggal juga menurun. Pada 2019 tercatat ada 99 orang sementara tahun ini tercatat sebanyak 97 orang. "Korban kecelakaan yang terlibat ini merata. Ada orang dewan dan juga anak bawah umur," kata Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetyo.
Sementara untuk TKP laka lantas, paling banyak terjadi di wilayah Kanigoro. Tercatat tahun ini ada 49 kecelakaan yang dilaporkan. Sedangkan pada 2019 tercatat 57 kecelakaan.
Lalu, TKP terbanyak kedua di Wlingi sebanyak 53 laka (2019) dan Talun sebanyak 48 laka (2020). Kemudian wilayah Kesamben dan Selopuro. (*)