KOTA, Radar Tulungagung – Belum beres PR untuk menangani wabah coronavirus disease (Covid-19) yang belum juga usai. Kini PR baru lain telah menanti pemerintah Kabupaten Tulungagung. Pandemi Covid-19 tak berpengaruh pada target capaian retribusi sewa GOR Lembu Peteng pada 2021 ini. Padahal sejak April 2020 lalu hingga saat ini GOR Lembu Peteng masih ditutup untuk umum.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Tulungagung, Eny Dwi Agustin melalui Kepala UPT Destinasi Wisata Disparbud Kabupaten Tulungagung, Aris Kari Widodo mengatakan, untuk 2021 ini retribusi GOR Lembu Peteng ditarget Rp 105 juta. Jumlah ini naik 0,25 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Tahun lalu kami ditarget Rp 100 juta, sekarang kami ditarget Rp 105 juta,” jelasnya.
Aris melanjutkan, target ini menjadi PR baru baginya. Sebab seperti diketahui, sejak April 2020 GOR Lembu Peteng telah ditutup untuk membantu menekan angka penularan Covid-19. Sehingga banyak penyelenggara yang terpaksa mengcancel acara untuk penggunaan GOR Lembu Peteng.
“Semenjak satgas mengimbau untuk tutup pada awal April itu ya kami juga sudah tutup sampai saat ini,” terangnya.
Ia mengaku tidak dapat memastikan alasan target retribusi tetap naik meskipun pandemi belum berakhir. Namun demikian, pihaknya tetap optimis dapat mencapai hal tersebut. Terlebih kini pemerintah telah memulai program vaksinasi covid-19. Sehingga jika program ini dapat berjalan sukses tentu dapat berimbas pada berbagai sektor lain.Termasuk sektor pariwisata dan olahraga.
Nantinya, jika pandemi telah reda dan usai, pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan capaian retribusi. Salah satunya mempromosikan ke berbagai pihak untuk menggelar acara di area GOR Lembu Peteng. “Meskipun mungkin target capaian retribusi tidak tercapai seperti tahun sebelumnya, tapi kami harus tetap optimistis,” imbuhnya.
Sekadar informasi, target retribusi sewa GOR Lembu Peteng mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jika pada 2019 lalu pemerintah menaget capaian retribusi sebesar Rp 95 juta, dan berhasil terealisasi Rp 121.824.000. Sementara pada 2020 capaian retribusi sebesar Rp 100 juta, dan hingga akhir April hanya tercapai Rp 18.900.000. (*)