TRENGGALEK – Putaran kedua lanjutan Trenggalek Soccer League (TSL) 2023 mulai digelar kemarin (20/5). Pertandingan serius tersaji antartim demi merebutkan empat tiket ke semifinal.
Ini terlihat pada pertandingan pertama di Stadion Menak Sopal antara Garuda Jaya melawan Porass yang cenderung keras berujung kasar. Ketika pertengahan babak pertama terjadi sedikit keributan antarpemain kedua kesebelasan. Puncaknya, satu pemain Garuda Jaya harus menyudahi pertandingan lebih awal akibat tindakan yang dilakukan dianggap kasar sehingga langsung mendapatkan kartu merah dari wasit.
Unggul jumlah pemain tidak mampu dimaksimalkan oleh Porass. Buktinya, mereka tidak keluar menyerang, justru memilih bertahan dengan sesekali mengandalkan serangan baik. Karena lemahnya penyelesaian akhir, membuat gol gagal tercipta dan skor imbang tanpa gol bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit pada babak kedua. “Ini memang strategi kami, syukurlah bisa menahan imbang,” ungkap Manajer Porass, Bambang Triadi.
Itu dilakukan mengingat jelas kualitas pemain yang dimiliki masih kalah jauh dengan Garuda Jaya. Serangan yang dibangun tim proyeksi Trenggalek dalam pekan olahraga provinsi (porprov) tersebut begitu cepat dan sangat merepotkan. Dari situ, strategi yang diambil yaitu bermain agak ke dalam dan jangan sampai terpancing untuk ke depan. “Ini merupakan hal yang wajar. Sebab, Garuda Jaya sudah dipersiapkan berbulan-bulan dan setiap hari latihan. Sedangkan kami jarang latihan dan berkumpul hanya pada pertandingan saja karena kesibukan tiap pemain,” katanya.
Di sisi lain, ketua panitia pelaksana (panpel) TSL 2023, Agus Setyaroni menambahkan, format kompetisi dua putaran telah disepakati oleh tim peserta. Nantinya dua tim terbaik dari dua grup di putaran kedua akan diadu kembali untuk merebutkan tiket ke final dan perebutan peringkat tiga. Dari situ, sebelum putaran kedua dimulai, tim yang lolos diberi waktu sekitar satu minggu untuk bongkar pasang pemain sesuai regulasi pertandingan. “Jadi dalam hal ini kami perbolehkan transfer pemain antarklub peserta, tapi tentunya harus memiliki identitas Trenggalek,” imbuhnya.
Pada pertandingan kedua, SS Garuda masih terlalu perkasa bagi lawannya, IM Durenan . Namun, kurang tenaganya penyelesaian akhir, mereka hanya mampu membuat satu gol di babak pertama. Hal yang tidak jauh berbeda pada babak kedua, SS Garuda terus melancarkan serangan dan berhasil menambah tiga gol. Dengan itu, pertandingan berakhir dengan skor 4-0 untuk SS Garuda. (jaz/c1/rka)